Halaman

Rabu, 06 Februari 2013

Alma-Mater



Mari saudara semuanya!! kita eratkan kebersamaan untuk mendukung dan ikut serta dalam pengembangan prestasi demi memajukan Almamater tercinta.” –nn, diucapkan dengan teriakan khas-

Ngeh gak maksudnya Almamater diatas itu apa? Ngeh dong ya, masa gitu aja gak tau. Betul sekali, maksudnya adalah jas! |…………………………..| *modif jas Almamater biar ‘maju’*

Well, Almamater yang dimaksud adalah Kampus atau sekolah atau lembaga pendidikan. Tapi kenapa istilah yang dipakai itu Almamater ? Kenapa harus ada istilah Almamater? Kenapa gak langsung aja pake istilah kampus atau sekolah gitu? Sebenernya apa coba maksud si penggagas istilah Almamater dipakai buat nyebut kampus itu?

Alamamater sebenernya berasal dari bahasa latin, Alma-Mater, yang kalo diartiin ke bahasa inggris jadi nourishing mother, dan ke bahasa Indonesia jadi Ibu Asuh atau Ibu Susuan. |( . Y . )|. Di jaman Romawi kuno, istilah ini dipake buat nyebut mother goddess - Dewi ibu. Sedangkan di abad Pertengahan, Kristen di Eropa make istilah Almamater buat Perawan Maria. Di masa sekarang, Almamater biasanya lebih merujuk ke sekolah, kampus, Universitas atau lembaga pendidikan apapun, yang kemudian mengarah pada beberapa atribut yang digunakannya, kayak misalnya jaket atau jas Almamater. Lah kok?

Bukan, bukan berarti kampus yang make istilah Almamater ini terus jadi nganggap diri sebagai Dewi dan harus disembah sama mahasiswanya, tapi sebagai ‘ibu asuh’. Maksudnya, kampus, yang notabene sebuah tempat untuk mendidik, memposisikan dirinya sebagai seorang ibu asuh, yang ngabdiin buat ngasuh anak-anak asuhnya. Siapa anak asuhnya? Ya secara umum mahasiswa yang ada ditiap kampus itu. Konsep yang sangat-sangat baik dan mulia :’)

Itu secara konsep, di kenyataannya? Gak sedikit kampus yang malah menjalin hubungan sebagai rekan-bisnis sama mahasiswanya, bukannya sebagai anak-ibu asuh. Kampus dijadiin tempat bisnis sama pengelolanya, dijadiin tempat jual beli ijazah, nilai atau bahkan pangkat. Ada juga kampus yang malah suka banget bikin mahasiswanya susah sama birokrasi yang rumit. Jauh dari kata ‘membimbing’. Kalo udah kayak gitu, konsep Almamater yang ada dikampus itu gak lebih dari cuma sekedar jas atau jaket Almamater, sedang essensi utamanya malah ilang.

Iya seriusan, harusnya kampus itu jangan bikin ribet mahasiswanya ! *dijewer rektor*

Anyway, gak Cuma kampus sebenernya yang harus praktekin konsep dari Almamater ini, tapi mahasiswanya juga. Mahasiswa juga harus paham konsep Almamater itu kayak apa, dari sudut pandang dia. Kalo masing-masing udah saling pahamkan hubungan yang terjalin juga mungkin bisa jadi lebih harmonis. Kampus, sebagai alamamater, mengasuh dan membimbing mahasiswanya, mahasiswanya, sebagai asuhan Almamater berbakti sama Almamaternya. Sama-sama enak kan jadinya, saling ngisi. Tapi gue yakin sih gak semuanya bisa ideal kayak gini, ehehehe XD. (kw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar